Posts

Terjebak Kenangan

Ditengah metropolitan Kota Jakarta dimana setiap sudutnya, selalu menyimpan cerita rahasia yang menanti untuk diungkap. Terkadang kita terlalu dekat dengan cerita tersebut hingga tidak dapat melihatnya secara jelas. ------------ " .... asholatu khairum minannaum ...."  adzan subuh mulai berkumandang disetiap masjid besar bahkan mushola kecil dalam gang kelinci. Salah satu anak lelaki dalam gang kelinci itu, segera bangun dan mengambil peci dan sajadah yang bergantung dibalik pintu kamarnya. Solat subuh di mushola yang berjarak 20 meter dari rumahnya merupakan kebiasaan yang ditanamkan oleh kedua orang tuanya. Namun, kali ini ibunya sakit. Cukup lama, dan cukup membuat beliau kesulitan berjalan. Sehingga, subuh ini hanya dia dan ayahnya.  Dalam perjalanan menuju mushola, dia merasakan lingkungan rumahnya masih belum berubah. Baik saat dia masih kecil atau bahkan saat usianya kini 26 tahun. Sembilan meter dari rumahnya, ada dua orang pria dan dua wanita tertidur di depan teras....

Di Luar Kendali

[Prolog]  Kita tidak pernah bisa memilih, pada siapa kita jatuh cinta. Cinta selalu menemukan jalannya sendiri. R andom, bahkan bisa pada seseorang yang tidak pernah di duga sebelumnya. Seperti kisah cinta berikut ini, banyak yang mengatakan cerita cinta kali ini salah. Kenapa salah? Siapa hakimnya?  ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------. "go Kenzo! go Kenzo! go! Kenzo! Uuuuuuuuuwwww!," Teriakan pendukung Kenzo terdengar sangat nyaring di stadion basket Gajayana. Malam hari yang dingin, terasa panas karena pertandingan basket antara dua sekolah ter-keren di Surabaya saling menunjukkan kemampuannya. Pusat perhatian kali ini tertuju pada Kenzo. Bagaimana tidak Kenzo b erkembang menjadi sosok center dengan tinggi 170 cm yang memiliki kemampuan menyerang di bawah ring dan tembakan jarak jauh yang sama baiknya dengan orang yang lebih tinggi darinya. Pertandingan awal, sebelum pertandingan f...

Memaksa

Jam dinding menunjukkan pukul 1 siang. Dinda kaget dan segera mengambil tas, memakai jaket, masker, helm dan kaca mata hitamnya untuk menaiki sepeda motor matic yang masih terparkir di teras rumah. Hari ini, Rama mengajaknya bertemu di sebuah cafe sekitar rumah Rama. Kekasih yang telah mengencaninya selama kurang lebih 3 tahun. Siang hari di hari minggu, tidak seperti biasa Rama meminta bertemu. Biasanya Rama yang menjemput dan mengantar Dinda ke manapun tempat mereka janjian. Siang ini matahari begitu terik, membuat Dinda maju mundur untuk mengiyakan ajakan Rama. Membayangkan jarak dan terik matahari siang itu membuatnya ingin membatalkan saja. Padahal biasanya, Dinda langsung menolak jika diajak keluar di siang hari. Nyatanya kali ini berbeda. Dinda mengiyakan tanpa bernegosiasi. Di jalan Dinda menemui banyak orang saling salip, ngebut dan berlomba membunyikan klakson. Entah sebagai pertanda jika ingin mendahului atau hanya sebuah kode agar orang yang berada didepan bisa menambah l...